Skip to content

Elisa & Anak-anak Betel

blank

 

[2 Raja-raja 2:23-25]

 

Kota Betel memiliki sejarah yang penting bagi Israel, karena di kota Betel, Yakub bertemu dengan Tuhan pertama kalinya ketika dalam perjalanan ke Padan Aram untuk melarikan diri dari Esau. Nama kota Betel punya arti yaitu rumah Tuhan. Namanya kota ini menjadi “Betel” setelah Yakub bertemu Tuhan. Namun sejarah kota Betel yang indah ini dirusak oleh Raja Yerobeam. Ketika Raja Salomo meninggal dunia, Israel terbelah menjadi dua, yaitu kerajaan utara (Israel) dan kerajaan selatan (Yehuda). Yerobeam menjadi raja pertama dari kerajaan utara atau yang disebut Kerajaan Israel. Ambisi Yerobeam untuk menjadikan Kerajaan Israel lebih unggul dari Kerajaan Yehuda membuatnya tidak tenang melihat warga kerajaannya sering mobilitas ke Kerajaan Yehuda untuk beribadah ke kemah suci. Secara geografis, Kerajaan Israel lebih besar dibanding Kerajaan Yehuda. Tetapi karena Bait Allah ada di Kerajaan Yehuda, sebagian bahkan mungkin semua penduduk Kerajaan Israel pergi ke sana untuk beribadah. Ini membuat Yerobeam merasa insecure karena takut penduduk kerajaanya bergabung ke Kerajaan Yehuda. Maka Yerobeam membuat kebijakan. Ia meletakkan dua patung anak lembu jantan emas, yang satu di kota Dan, dan yang satu lagi di Betel. Sejak saat itulah kota Betel menjadi salah satu pusat penyembahan berhala di Kerajaan Israel. Kota yang dahulu sakral menjadi pusat penyembahan berhala. Jangan berpikir bahwa Yerobeam hanya menaruh patungnya saja, ketika menaruh patung di situ maka dia harus menempatkan imam anak lembu jantan emas. Untuk apa? Supaya bangsa Israel tidak lagi pergi ke Kerajaan Yehuda, supaya jika beribadah di kota Dan atau kota Betel saja.

 

Ketika Elisa memasuki kota Betel, keluarlah anak-anak dari kota itu (ayat 23). Anak-anak yang dimaksud di sini bukan bocah-bocah kecil, dalam Bahasa Ibrani, kata anak-anak di sini adalah anak remaja. Keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru padanya: “Naiklah botak, naiklah botak!”. Seringkali saat membaca Alkitab, kita berasumsi mereka hanya anak-anak kecil, tetapi di Alkitab tidak tertulis “anak-anak kecil” hanya “anak-anak” saja. Anak-anak ini mencemooh Elisa. Anak-anak ini merujuk kepada anak-anak remaja yang melayani di kuil berhala. Kata “keluarlah” dalam ayat tersebut mengindikasikan bahwa mereka sengaja dan bersiap untuk tawuran. Mereka dating bukan untuk menonton, mereka dating untuk melawan. Tidak salah jika kita menyebut mereka gangster remaja. Inilah yang bisa kita lihat dari cerita ini, bahwa penyembahan berhala sudah menggerogoti kota Betel begitu dalam. Sehingga bukan hanya orang tua yang terlibat, tetapi anak-anak remaja pun terlibat. Bahkan anak remaja lebih militan dibanding orang tuanya. Anak remaja Kristen, bisa menjadi musuh Tuhan yang militan. Ketika kita mendengar “musuh Tuhan yang militan” kita tidak menduga kalau itu bisa anak remaja. Mana mungkin anak remaja melawan Tuhan mati-matian? Anak remaja pun bisa dipakai oleh setan.

 

Tutur kata kita benar-benar sangat mempengaruhi bagaimana sikap orang lain terhadap kita, memberkati atau sebaliknya malah mengutuk. “Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama Tuhan. Maka keluarlah dua ekor beruang dari huta, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak” (ayat 24).

 

Ketika Elia naik ke sorga dan berpisah dengan Elisa, Elisa pergi ke Yerikho dan mengalami tantangan “air beracun”. Setelah itu ia pergi ke Betel dan di sana ia diejek oleh anak-anak. Lalu berpalinglah ia ke belakang dan mengutuk mereka demi nama Tuhan. Ini merupakan musuh manusia pertama yang dihadapi oleh Elisa, anak remaja. Dunia ini terus mencuci otak anak-anak remaja untuk menjadi musuh Tuhan yang militan. Saat ini mungkin kita tidak sadar sedang dicuci otak, hingga lama-lama menjadi musuh Tuhan. Rasul Yohanes sudah sejak dahulu memperingatkan kita, ada 3 hal yang ditawarkan oleh dunia ini untuk mencuci otak kita: (1) Keinginan daging, (2) Keinginan mata, (3) Keangkuhan hidup. Ini bukan hanya untuk orang tua, ini juga untuk kalian yang remaja. Semua ini untuk kesenangan duniawi. Ikut Tuhan susah. Hati-hati dengan kesenangan yang salah, karena bisa mengubahmu menjadi musu Tuhan yang militan. Keluarga Kristen bisa menjadi musuh Tuhan yang militan. Bertahun-tahun orang tua mereka tidak lagi menceritakan siapa itu Tuhan, siapa yang mengeluarkan mereka dari Mesir, sehingga anak-anak mereka tidak tahu siapa Allah. Lahirlah musuh Tuhan yang militan. Seorang Pendeta di Amerika Serikat, Bapak Philip Ryken mengatakan bahwa orang tua yang beragama tetapi tidak rohani akan menghasilkan anak-anak yang tidak mau tahu tentang Tuhan.

 

Mengapa anak remaja itu berkata seperti itu (ay. 23), karena mereka ingin mengusir Elisa. Seolah-olah mengatakan bahwa Elisa lebih baik naik saja Bersama dengan Elia dan gurunya yang sudah naik ke surga. Ini menunjukkan bahwa anak-anak itu tahu Elisa adalah nabi. Tetapi mereka tetap mempermainkan Elisa, mereka tidak peduli dengannya. Nabi adalah representasi Tuhan di bumi, nabi itu sacred person. Maka pada zaman itu nabi lebih tinggi dari raja, karena Tuhan tidak berbicara melalui raja, tetapi nabi. Anak-anak itu tahu Elisa adalah nabi, tetapi mereka mencemooh Elisa, mereka mempermainkan hal-hal yang kudus. Kita tahu bahwa gereja adalah rumah Tuhan, tetapi kita bermain game saat beribadah. Dengarkan baik-baik, jika kita mempermainkan hal yang kudus dalam hal yang sederhana, maka kita akan terbiasa untuk mempermainkan hal-hal kudus dengan hal-hal yang besar. Maka latih dirimu untuk menghormati hal-hal yang kudus mulai dari di gereja saat beribadah.

 

Maka yang terjadi keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka 42 orang anak. Tercatat 42 anak, artinya yang datang lebih dari 42 anak, yang mati hanya 42, berarti yang lain itu kabur.

 

Cerita ini juga mengingatkan kita tentang Golgota. Tuhan Yesus juga dicemooh. Elisa dicemooh “Naiklah, naiklah”, Tuhan Yesus dicemooh “Turunlah-turunlah”. Bedanya apa? Ketika Elia dicemooh beruang datang, namun ketika Yesus dicemooh yang keluar adalah kalimat “Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

 

Ringkasan oleh FD & TG.

 


Ibadah Gabungan Sekolah Kristen Calvin dan Sekolah Kristen Logos dengan tema
“Elisa & Anak-anak Betel”
Pembicara: Pdt. Calvin Bangun

———–
Rabu, 11 Mei 2022

 

Youtube Sekolah Kristen Calvin
https://www.youtube.com/c/SekolahKristenCalvinJakarta/
Sekolah Kristen LOGOS
https://www.youtube.com/c/SekolahKristenLOGOS/
———–

#IbadahGabungan
#SekolahKristenCalvin
#SekolahKristenLOGOS
#SekolahKehidupan
#MembentukHati
#MemperbaruiAkalBudi
#MenanamkanTanggungJawab

Bagikan
//
//
Admin

Tim dukungan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!